Sunday 22 July 2012


Kitab Al-Hadistul Muntakhabah (six point) Maulana Yusuf Rah dan Enam Sifat Para Shahabat RA, sebuah proses pengajaran awal dan konsisten untuk membuka lebih luas terhadap pengajaran Islam

Dalam tulisan sebelumnya “Kitab-Kitab Yang Banyak Dibaca Kalangan Ahli Da’wah dan Tabligh Membawa Kaum Muslimin Banyak Berhubungan dengan Rasulullah SAW dan Para Shahabat RA”, telah beberapa kitab yang banyak dibaca dan dipelajari kalangan usaha da’wah. Hal ini untuk mulai banyak mengajak kaum muslimin berhubungan dengan Rasulullah SAW dan Para Shahabat RA.
Salah satu kitabnya adalah Kitab Al-hadistul Muntakhabah Maulana Yusuf Rah, yang mana kitab ini merupakan kitab yang mengandung hadist-hadist pilihan yang berkaitan dengan six point (enam sifat). Setalah lama berhubungan dengan usaha da’wah, serta buku-buku bacaan ijtima’iyyah dalam kerja da’wah, yaitu Kitab Riyadhush Sholihin Imam Nawawi Rah Fadhilah Amal Maulana Dzakaria Rah dan Kitab Hayatush Shahabah Maulana Yusuf Rah.
Dengan adanya kitab-kitab tersebut yang secara ijtima’iyyah di baca kalangan ahli da’wah dan kitab-kitab ini banyak berhubungan dengan hadist-hadist Rasulullah SAW dan Para Shahabat RA. Dan kami bersyukur terbawa untuk dapat berhubungan beberapa kitab-kitab hadits lainnya yang telah disusun para Ulama lainnya, seperti Kitab Al-Adzkar Imam Nawawi Rah, Kitab Targhib Wa Tarhib Imam Mudziri Rah, Kitab Ringkasan Nailul Authar Imam Asy-Syaukani Rah yang merupakan Syarh Al-Muntaqa Syeikhul Islam Ibnu Thaimiyyah Rah, Kitab At-Taj Al-Jami’u Lil Ushuli Fi Ahadistir Rasulli Syeikh Manshur Ali Nashif.
Yang mana kitab-kitab itu juga merupakan sumber-sumber rujukan dari para Ulama yang menulis kitab-kitab yang banyak dipelajari secara Ijtima’iyyah kalangan ahli usaha da’wah. Kecuali Kitab At-taj, karena kitab ini merupakan susunan Ulama beberapa tahun yang lalu, jadi cukup baru, tetapi sangat baik untuk dipelajari.
Kitab-kitab yang kami sebutkan di atas itu mempunyai pola sistematik dan fokus yang berbeda-beda, sesuai dengan apa yang menjadi perhatian para Ulama sebagai penulis terhadap Rasulullah SAW dan para shahabat RA. Kitab Al-Adzkar Imam Nawawi Rah, merupakan kitab yang berisi dengan hadist-hadist yang berkaitan dengan dzikir dan do’a. Kitab Targhib Wa Tarhib Imam Mundziri, merupakan kitab yang berisi dengan hadist-hadit yang berkaitan dengan keutamaan-keutamaan dan ancaman-ancaman.
Usaha da’wah dan tabligh (orang sering menyebutnya sebagai jama’ah tabligh) yang dikenal sekarang ini mempunyai point-point yang selalu banyak dimudzakarahkan, dan hal ini dikenal dengan Six Point, atau Enam Sifat Para Shahabat RA, yaitu:
(1) Hakekat Kalimat Thoyyibah
(2) Hakekat Sholat Khusyu Wal Khudhu
(3) Hakekat Ilmu Ma’a Dzikir
(4) Hakekat Ikramul Muslimin
(5) Hakekat Niat Ikhlash
(6) Hakekat Da’wah dan Khuruj Fisabilillah
Setiap bayan, apakah di markaz ataupun ketika khuruj, setiap mudzakarah, dsb, selalu terarah pada sifat-sifat para Shahabat RA tersebut, six point. Dan kami mendapatkan beberapa tulisan para Ulama berkaitan dengan Enam Sifat ini, bahkan terdapat Ulama yang menjelaskan perihal masalah Ummat ini secara umum penyakitnya terdapat pada Enam Sifat itu, dan tentunya solusi awalnya pada Enam Sifat itu.
Enam Point ini bukanlah keseluruhan Islam, tetapi merupakan bagian dari Al-Islam. Hanya saja enam point dapat menjadi awal untuk memudahkan terwujudnya keseluruhan Al-Islam itu sendiri. Ini merupakan kurikulm Awal yang dapat dipelajari semua lapisan sebagai awal untuk dapat banyak berhubungan dengan Rasulullah SAW dan Para Shahabat RA.
Akan sulit kaum muslimin saat ini mencapai ketinggian dan kesuksesan di dunia dan akherat, jika kaum muslimin berjauhan dengan Rasulullah SAW dan Para Shahabat RA. Sehingga untuk dapat mencapai kesuksesan dan ketinggian di dunia dan akherat itu, maka kaum muslimin harus berusaha berhubungan dan mengaktualkan dari nasehat-nasehat Rasulullah SAW dan para Shahabat RA.
Enam Sifat para Shahabat yang sering diungkap dan dibayankan itu, dapat disusun kitab-kitab hadist Rasulullah SAW dengan bab-bab enam sifat di atas secara sistematik. Karena bab-bab tesebut hanya enam, sedangkan banyak kitab-kitab hadist yang telah mengandung enam bab itu.
Shalat itu merupakan sifat kedua, dan Shalat merupakan Ibadah yang sangat fundamental. Jika kaum muslimin sudah terdorong Ibadah Sholat dengan baik, dan juga dengan dorongan untuk mencari Ilmu, maka tentunya kaum muslimin ada keinginan untuk Ibadah lainnya, seperti Shaum/Puasa, Haji, Zakat dsb. Boleh dikatakan Enam sifat Para Shahabat RA ini merupakan awal untuk mendalami keseluruhan Al-Islam dengan lebih baik.
Di bawah ini merupakan susunan dari Kitab Al-hadistul Muntakhabah, Maulana Yusuf Rah:
(1) Bab Kalimat Thayyibah
* Iman
* Beriman Kepada Yang Ghaib
* Beriman Kepada Hari Akhirat
* Kejayaan Ada di Dalam Mentaati Perintah-Perintah Allah swt
(2) Bab Sholat
* Shalat fardhu
* Shalat Berjam’ah
* Shalat Sunnah dan Nafilah
* Khusyu dalam Shalat
* Keutamaan Wudhu
* Keutamaan Masjid
(3) Bab Ilmu dan Dzikir
* Ilmu
* Ta’atsur (Terkesan) Oleh Al-quran dan Hadist
* Dzikir
* Keutamaan Dzikir Kepada Allah swt
* Do’a dan Dzikir Ma’tsur
(4) Bab Ikramul Muslimin
* Martabat Seorang Muslim
* Akhlaq Yang Mulia
* Hak-Hak Orang Islam
* Mempererat Tali Silaturahmi
* Ancaman Bagi Orang-Orang Yang Mengganggu Kaum Muslimin
* Mendamaikan Perselisihan Di antara Orang Islam
(5) Bab Ikhlash
* Ikhlash (membentulkan Niat)
* Iman dan Ihtisab
* Celaan Terhadap Riya
(6) Bab Da’wah dan Tabligh
* Da’wah dan Keutamaan-Keutamaannya
* Keutamaan Keluar Pada Jalan Allah swt
* Adab-Adab Dan Amalan-Amalan Ketika Keluar di Jalan Allah swt
* Menjauhi Perbuatan Sia-Sia
Jika kita memperhatikan beberapa kitab-kitab hadist lainnya seperti yang kami sebutkan di atas, kita akan mendapatkan bagian-bagian lainnya yang tidak masuk ke dalam bagian bab-bab utamanya, Enam Sifat tersebut. Atau mungkin juga kita akan mendapatkan dengan judul-judul lain yang dapat berada dalam Enam Sifat Utama tersebut.
Enam Sifat Para Shahabat RA merupakan awal yang baik bagi kalangan Ummat Islam untuk lebih berhubungan dengan Rasulullah SAW dan Para Shahabat RA. Kami sendiri sangat tertarik dengan Enam Sifat, karena kami merasakan ini sebagai awal dalam proses belajar bagaimana kaum muslimin dapat berhubungan dengan nasehat-nasehat Rasulullah SAW dan para Shahabat RA.
Konsistensi dan komitmen pengajaran yang terus-menerus terhadap Enam Sifat Para Shahabat RA dalam kerja usaha da’wah dan tabligh ini, hal ini memberikan kemudahan bagi kaum muslimin dari berbagai lapisan dan latar belakang, bahkan dari berbagai bangsa dan suku yang berbeda-beda bahasa, berhubungan dengan Rasulullah SAW dan Para Shahabat RA.
Para Ulama yang telah banyak berkorban dalam kerja-kerja da’wah dan juga mempunyai kepakaran terhadap Al-Quran dan As-Sunnah yang merupakan sumber Al-Islam itu sendiri, tentunya sangat memahami bahwa dengan memberikan pengajaran yang konsistensi dan komitmen terhadap bab-bab utama, maka akan memudahkan selanjutkan kaum muslimin banyak berhubungan dengan Rasulullah SAW dan Para Shahabat RA yang telah banyak ditulis oleh para Ulama sebelumnya. Enam Sifat Para Shahabat merupakan hal yang telah membuktikan di seluruh dunia dalam perjalanan da’wah ini.
Sehingga usaha da’wah dan tabligh ini telah mempunyai kurikulum yang dapat diadopsi di seluruh lapisan, latar belakang, beragam suku dan bangsa di seluruh dunia, dan hal itu terbukti dengan jelas dari kehadiran banyaknya beragam orang dalam ijtima’i-ijtima’i di beberapa negara.
Di bawah ini kitab-kitab yang akhirnya kami sering berhubungan setelah kami berhubungan dengan kitab-Kitab secara Ijtima’iyyah dibaca di kalangan ahli usaha da’wah dan tabligh.
(1) Kitab-Kitab Fadhilah Amal, Maulana Dzakaria Rah,
(2) Kitab Hayatush Shahabat RA, Maulana Yusuf Rah,
(3) Kitab Al-hadistul Muntakhabah, Maulana Yusuf Rah,
(4) Kitab Riyadhush Sholihin, Imam Nawawi Rah,
(5) Kitab Al-Adzakar, Imam Nawawi Rah,
(6) Kitab Ringkasan Nailul Authar, Imam Asy-Syaukani Rah,
(7) Kitab Targhib Wa Tarhib, Imam Mudziri Rah,
(8) Kitab At-Taj Al-Jami’u Lil Ushuli Fi Ahadistir Rasulli, Syeikh Manshur Ali Nashif (Seorang Ulama Mesir)
Kitab-kitab di atas telah banyak diterjemahkan di Indonesia, kecuali Kitab Imam Mundziri kami tidak mengetahuinya apakah sudah diterjamahkan atau belum. Dan kami mendapatkan relasi-relasi Bab-Bab yang saling terkait dalam bitab-kitab tersebut, artinya banyak juga ayat-ayat Al-quran dan juga hadist-hadist Rasulullah SAW terdapat dalam buku-buku lainnya.
Dan yang terpenting adalah Kisah-Kisah Para Shahabat, Enam Sifat Para Shahabat, Adab-Adab Islam, Fadhilah-Fadhilah Amal yang banyak diajarkan dan dilatihkan langsung dalam usaha da’wah, tidak hanya sebagai wacana-ke-wacana telah membuka kesempatan kaum muslimin untuk lebih berdekatan dengan lautan nasehat Rasulullah SAW dan Para Shahabat RA yang telah banyak ditulis para Ulama.
Tentunya Enam Sifat ini serta bagian-bagian di dalamnya tidak hanya sebagai wacana ke wacana, tetapi perlu wujud dan aktual dalam kehidupan kaum muslimin. Sehingga para Ulama yang telah lama dalam usaha da’wah ini menekankan terhadap dua aktifitas utama yaitu kerja maqomi dan kerja Khuruj. Kedua kerja ini merupakan latihan praktis, bukan lagi sebagai wacana tetapi bagaimana menjadi sebuah yang lebih aktual dan wujud. Dan hal itu memerlukan kerja dengan pengorbanan yang berkelanjutan.
Insya Allah, kami lanjutkan dalam tulisan “Usaha Da’wah memberikan jalan yang mudah untuk menarik kaum muslimin dalam berbagai lapisan dan latar belakang untuk banyak berhubungan dengan Rasulullah SAW dan para Shahabat RA “.

No comments:

Post a Comment